Untuk berinvestasi tidak perlu menunggu modal yang sangat besar dan usia tua, anak muda unyu-unyu pun bisa apabila memiliki sisa dana dari total pendapatan setelah dikurangi dengan total pengeluaran (termasuk sedekah) setiap bulannya.
Sangat baik sekali apabila kita memiliki kesadaran berinvestasi bahkan di usia yang masih sangat muda, jangan sampai uang yang kita miliki terus dibelanjakan sesuai ego dan nafsu birahi sampai habis tanpa memikirkan hari lain untuk menghadapi kebutuhan darurat, biaya tak terduga, dan lain sebagainya sesuai rencana kita.
Investasi juga itung-itung menukar kebiasaan dan budaya konsumtif sedari muda. Alih-alih ingin meniru gaya hidup glamor (yang memaksa ingin dipandang) kelas menengah, kalau bukan atas hanya untuk memenuhi keinginan konsumtif seperti foya-foya tanpa takaran main, membeli gadget baru, barang-barang branded, cicilan mobil, itu dan ini yang sebenarnya, tidak perlu-perlu dan mendesak amat hanya karena untuk memenuhi ego, kepuasan palsu, rasa senang sesaat serta gengsi dan pengakuan sosial semata hingga menghabiskan uang dari hasil kerja senang keras sebulan. Sifat konsumtif tidak bisa menghasilkan apapun di masa mendatang kecuali ngepas terus bahkan kekurangan.
Itu sebabnya penting meski masih muda untuk jangan sering-sering atau jauhi kalau bisa film atau sinetron-sinetron ABG Indonesia kebanyakan atau drama Korea. Biarkan itu jadi tontonan emak-emak yang butuh hiburan di rumah dan biarkan suami-suami mereka kelabakan karena tindakan, keinginan, dan desakan istri mereka jadi ngawur tidak realistis gara-gara tontonan begituan, hehe. 🙂
Anak muda masih lebih baik tonton Youtube, banyak ragam saluran dari seluruh dunia yang positif, informatif, edukatif, inspiratif, menghibur serta berbobot yang layak dipilih ketimbang sinetron-sinetron tadi.
Ah, sayang-sayang dan kelamaan lihat hasilnya kalau untuk investasi. Uang hasil kerja keras kita ‘kan perlu dinikmati, ngapain kerja keras kalau gak ngerasain hasilnya?
Begitulah pandangan salah satu temanku tentang investasi. Setuju sekali dan memang betul untuk dinikmati, tapi sewajarnya dan seperlunya, bukan tidak boleh. Dinikmati bukan hanya untuk saat sekarang saja, karena masih ada hari depan.
Kalau cara berpikir dan kebiasaan sobat juga sama seperti itu, tentu saja punya impian bahagia, berkecukupan, bebas finansial saat renta hanya akan terdengar muluk-muluk, tidak realistis, ironi dan omong kosong. 🙂
Bersakit-sakit dahulu, berenang-renang ketepian. Terlihat tidak memiliki apa-apa terlebih dahulu, untuk berkecukupan kemudian. Jangan terbalik. 🙂
Anthony Robbins, dalam bukunya Awaken the Giant Within menuliskan, kalau Anda menabur benih hari ini, tidak mungkin besok Anda akan segera melihat sebuah pohon. Sama seperti investasi, tidak berwujud dan langsung dapat dirasakan untuk saat ini tetapi untuk masa mendatang.
Kalau hari ini keluar duit dan langsung mendapat hasil dan manfaat dari gadget branded terbaru, itu namanya konsumsi, bukan investasi. 🙂
Yang muda bakal berumah tangga, memerlukan tempat tinggal, memiliki anak, memerlukan kendaraan, menyiapkan biaya pendidikan anak, dan banyak lagi di masa mendatang, itu semua pasti dan membutuhkan biaya yang besar, butuh perencanaan keuangan dari sekarang.
Apa cukup hanya dengan mengandalkan pendapatan bulanan dari tempat kerja untuk membiayai kebutuhan yang semakin lama semakin tidak cukup? Tentu tidak!
Penyesalan memang adanya di belakang, saat bisnis berhadapan dengan kondisi ekonomi terburuk, saat dipecat, saat sakit, saat tenaga dan pikiran kita sudah termakan usia dan tidak lagi bisa menghasilkan uang dengan maksimal seperti sekarang. Untuk itu sebelum ada penyesalan di antara kita, lebih baik untuk sedikit-sedikit sadar dan belajar bagaimana mengelola dan merencanakan keuangan hingga berniat untuk mengamankan uang yang kita miliki ke arah yang produktif.
Di sisi lain, berbeda dengan sifat konsumtif, sobat sedang rajin-rajinya mengumpulkan uang di brankas atau tabungan bank, bukan dalam bentuk bisnis atau investasi, godaan belanja yang bersifat konsumtif bisa menguras perlahan-lahan tabungan kita kapan saja. Terlebih ATM sudah tersebar di mana-mana hingga ke pelosok desa.
Selain itu, uang yang sobat simpan dan kumpulkan akan terus dihantui inflasi, kita tahu bahwa inflasi adalah musuh bubuyutan terbesar yang bisa membuat aset atau uang yang kita kumpulkan sekarang ini turun nilainya dan tidak lagi memiliki daya beli yang sama di masa mendatang.
Contoh saja, apabila pada tahun 1980 harga sepeda motor baru seharga 1 juta, sekarang dengan nilai uang yang sama, apakah sepeda motor yang baru masih bisa terbeli? Itulah inflasi, perampok yang tidak pernah ditangkap polisi kalau meminjam istilah dari pemilik kebun emas, Rully Kustandar. 🙂
Jadi, pastikan uang yang sobat miliki saat ini diarahkan untuk kegiatan yang menghasilkan pada masa mendatang.
Kalau dengan pendapatan minimum regional apakah bisa berinvestasi?
Tentu bisa, di tulisan ini aku akan membahas pilihan investasi khususnya untuk yang masih muda dengan penghasilan UMR, karena investor bukan hanya terdiri dari orang-orang dengan penghasilan yang besar. Ada begitu banyak investasi yang bisa sobat lakukan meskipun dengan penghasilan minimum.
Namun, meskipun investasi ini bisa sobat mulai bahkan dengan nominal yang tidak besar, bukan berarti sobat tidak memikirkan faktor resiko. Seperti saat ingin memulai sebuah bisnis, ada resiko masing-masing untuk setiap jenis investasi. Jenis satu dengan yang lainnya memiliki sistem yang berbeda, ada yang mudah hingga sistem yang ribet dan membutuhkan sedikit ketelitian dan kecermatan.
Di bawah inilah produk investasi yang bisa sobat pilih dengan modal yang kecil.
1. Emas Antam
Ini adalah investasi yang paling mudah dilakukan, sobat dapat membelinya secara tunai ataupun dengan sistem kredit. Perlu diperhatikan bahwa kredit di sini tidak menjadi masalah apabila digunakan untuk kegiatan produktif dan menghasilkan, kredit properti juga bisa menghasilkan, tetapi apabila kredit untuk kegiatan konsumtif, itu adalah beban, kredit kendaraan, kredit elektronik branded terbaru itu bukan merupakan kegiatan investasi.
Ada beberapa pengecualian, misalnya kredit kendaraan dan elektronik, jika memang itu untuk mendukung kegiatan yang menghasilkan lagi seperti apabila Anda memiliki usaha Laundry yang di mana mesin cuci yang sekarang Anda miliki sudah tidak bisa menampung lebih banyak cucian per harinya atau Anda memiliki usaha rental kendaraan.
Kembali ke emas antam, untuk memulai investasi dengan dana yang kecil, mintalah bantuan pegadaian atau bank-bank syariah.
2. Deposito
Sekarang ini, untuk membuka rekening deposito bisa hanya dimulai dari Rp. 1.000.000. Sobat dapat mencari produk bank mana yang paling cocok untuk membuka rekening deposito. Berbeda dengan simpanan atau tabungan biasa, deposito hanya bisa diambil dengan jangka waktu tertentu, dan umumnya memiliki bunga lebih tinggi dari simpanan biasa.
Tips agar investasi dalam bentuk deposito sobat aman meski secara umum, jika sobat menginvestasikannya di bank akan aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tetapi selalu pastikan bunga yang didapat tidak melebihi dari bunga yang dijamin oleh LPS. Bunga deposito tertinggi yang dijamin adalah 6%. Untuk update informasi terbaru dapat sobat lihat di situs resminya www.lps.go.id
3. Reksadana
Ini yang untuk saat ini paling direkomendasikan oleh para pakar keuangan dan Bank Kustodian. Reksadana digunakan untuk melakukan perencanaan investasi dan keuangan dalam jangka waktu panjang, batas minimum tiga atau lima tahun.
Tidak perlu mengerti banyak tentang investasi, karena dana sobat akan dikelola oleh fund manager atau manajer investasi ke dalam portofolio efek seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Dengan melihat usia dan pendapatan barangkali sebelumnya kita berpikir tidak mungkin untuk berinvestasi, melalui tulisan ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan mendorong sobat muda paling tidak, sadar akan pentingnya berinvestasi.
4. Investasi Saham
Instrumen investasi saham di pasar modal juga tak kalah menariknya, jika di reksadana, sobat tidak perlu khawatir belum memiliki keahlian dan pengalaman investasi, karena dana atau uang sobat akan dikelola oleh manajer investasi yang sudah tentu memiliki lisensi untuk mengelola dana para investor. Di reksadana, tugas sobat hanya menunggu saja karena fund manager akan mengelola portofolio sobat, maka berbeda halnya dalam investasi saham langsung, sobat dituntut untuk mengetahui sedikit banyak tentang dunia investasi di pasar modal. Keuntungan dan kerugian sepenuhnya menjadi tanggung jawab sobat.
Meski terbilang high risk high return, banyak orang terkaya di dunia terlahir karena investasi di saham, misalnya saja tokoh yang paling terkenal seperti Warren Buffett. Di Amerika, ada Bursa Efek New York atau New York Stock Exchange (NYSE) yang berlokasi di WallStreet, Manhattan.
Di Indonesia sendiri, ada Indonesia Stock Exchange alias Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana pusat jual beli saham dari perusahaan yang sudah go public, emiten, terjadi di sana. Investasi saham bisa untuk jangka pendek harian yang biasa disebut dengan day trading dan para pelakunya disebut trader, atau juga untuk swing, jangka waktu yang agak lama, bisa hold bulanan, tahunan bahkan puluhan tahun, investing. Pilihan ada di tanganmu.
Di saham itu fleksibel, sobat bisa berinvestasi tanpa harus melototin chart setiap harinya, artinya sobat bisa sambil kerja atau bisnis yang lain. Kecuali sobat ingin jadi scalping saham, trading harian, sobat wajib memiliki waktu lebih untuk selalu melihat pergerakan harga pasar di layar komputer/laptop dengan aplikasi online trading yang disediakan sekuritas masing-masing.
Investasi saham tak semudah kelihatannya dan katanya, yang bilang beli di harga murah dan jual di harga tinggi dengan untung 100-1000% dengan singkat. Jadi buanglah jauh-jauh pola pikir investasi saham bisa cepat kaya mendadak dengan mudah dalam waktu singkat. Hampir di semua bidang apa saja butuh waktu, uang, dedikasi, ilmu dan kesabaran dan ketekunan untuk berhasil, termasuk dalam investasi saham di pasar modal.
Jadi, kalau ada orang yang bilang investasi saham ini pasti selalu untung, atau bisa kaya mendadak semalaman, langsung saja tutup kuping, buang muka sobat dan jauhi jenis sales seperti itu, sekalipun kalimat itu datang dari sekuritas ternama, nanti akan dibahas sisi gelapnya.
Supaya sobat terhindar dari saham jebakan atau saham gorengan yang ujungnya bikin boncos, sobat harus banyak belajar mempelajari ilmunya, menjadi open minded dengan ilmu baru yang ada, belajar mengenai fundamental, teknikal untuk membaca dan menganalisa pergerakan market, bahkan ikut belajar bandarmologi alias volume analysis.
Sobat harus tahu dan mengenali saham-saham dari ratusan emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia, saham perusahaan apa yang ingin dibeli, sobat harus mengerti kenapa sobat membeli saham perusahaan tersebut, bagaimana perusahaan itu dikelola, bagaimana laporan keuangannya, performa perusahaan, dan pembelajaran lainnya terkait dunia investasi saham yang tidak bisa dipelajari dalam 1 malam saja. Bahkan kalau bisa, sobat punya index sendiri, yang sobat himpun karena sobat sudah pelajari dan mengerti betul karakter saham-saham perusahaannya.
Sobat bisa mulai belajar melalui pengalaman, media berita website finansial, seminar, buku-buku, via Youtube, dan sumber lainnya untuk memperkaya wawasan tentang investasi saham.
Jika masih bingung, sebenarnya, BEI sendiri sudah menyediakan Index Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berisi kumpulan perusahaan-perusahaan top yang dilisting berdasarkan kelompok kriteria ukuran statistik yang sudah ditentukan. Ada LQ45, IDX30, IDX80, Kompas100, Jakarta Islamic Index (JII), dan puluhan index lainnya yang bisa dilihat di sini
Setelah itu, yang paling penting adalah, mulai pelajari dan action lakukan sedini mungkin, mulai membiasakan diri investasi, jikapun sepahit dan separah-parahnya sobat gegabah melakukan banyak kesalahan dan boncos merugi puluhan bahkan ratusan juta di awal-awal investasi, anggap saja itu biasa, dan memang sangat biasa dialami oleh investor sukses.
Mereka tidak kapok dan menjadikannya sebagai pembelajaran. Kerugian adalah paket yang tidak bisa dipisahkan dalam apapun jenis investasinya. Jika tidak mau rugi, jangan investasi, simpan saja uangnya di celengan, di bank atau di bawah bantal.
Memang tidak bisa dibohongi dan harus diakui, dan fakta gelap ini harus juga diinformasikan, ketika kita mengalami kerugian besar pastinya terasa pedih getir pahit rasanya, perasaan jadi hampa ketika uang yang sudah kita kumpulkan di saham ludes raib seketika, rasanya dunia jadi gelap gulita, ada perasaan kesal tak terima ditempeleng pasar, memang hati akan terasa sedih pilu, pikiran menjadi semerawut dan kalang kabut, menyesal, terpukul, gemetar, tidak ada nafsu makan dan tidak bisa tidur, ingin rasanya menyalahkan perusahaan saham yang dibeli, tak jarang terdiam panjang dalam lamunan meratapi kerugian yang mendalam, serasa babak belur setelah dikeroyok digebukin pasar, i feel that.
Dalam situasi seperti ini, kemudian biasanya hanya ada 2 pilihan, trauma kapok dan menganggap stock market bukanlah jalannya, pilihan ke dua kemudian sadar akan kesalahan, keteledoran, ketidakdisiplinan menghentikan kerugian, dan mulai belajar membaca pasar secara serius, dan bangkit. Ya, memang berat untuk menerima dan mengakui kesalahan diri sendiri.
Anggap saja uang yang hilang itu uang sekolah untuk kita mengerti lebih dalam tentang dunia investasi saham, anggap saja itu sebagai investasi ilmu, karena saat tulisan ini dibuat, menurut data di BEI, investor ritel di Indonesia kurang dari 1 persen, baru mencapai 0,2 persen dari total populasi atau sekitar 450.000 investor. Sumber Bareska, 2015
Bayangkan, hanya 0.2 persen saja masyarakat Indonesia yang tercatat sudah melek tentang investasi, dihitung dari jumlah pemilik SID (Single Investor Identification) yang tercatat di KSEI. Artinya, masih sangat sedikit sekali kesadaran tentang ini. Dan berbangga dirilah sobat, di usia semuda ini sudah menjadi 0.2 persen di antaranya.
Seandainya sobat gagal, itu karena sobat berani memulai dan belajar terlalu awal, dan sobat gagal di usia yang demikian muda, yang mana dapat diartikan sebenarnya bukan gagal, tapi proses belajar, yang tidak banyak orang berani lakukan di luar sana di usia semuda sobat, jadi data tadi sangat membantu untuk mengubah mindset kegagalan menjadi pembelajaran berharga.
Jika sobat pernah atau terlanjur meraskan seperti itu saat ini, dan trauma mati rasa alias kapok terjun lagi ke stock market, cobalah bangkit dan tonton 2 video terapi yang menurutku bagus ini:
Nah, saat ini sobat sudah mengetahui sisi baik dan buruknya, jika sobat sudah siap untuk memulai nabung saham atau jual beli saham, sobat diwajibkan untuk membuka RDN (Rekening Dana Nasabah) di pialang/broker atau sekuritas yang ditunjuk oleh BEI atau anggota dari Bursa Efek Indonesia, seperti Mirae Asset Sekuritas, JP Morgan Sekuritas, Phillip Sekuritas, Indo Premier, Mandiri Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI sekuritas, BRI Sekuritas dan banyak lagi broker atau perusahaan sekuritas yang bisa sobat lihat daftarnya di sini
Untuk membuka RDN, setoran awalnya pun saat ini sangat terjangkau, misalnya di Mirae Asset Sekuritas, 10 Juta untuk umum, dan 3 juta untuk mahasiswa, dikenakan fee sebesar 0,15 persen untuk transaksi beli saham dan 0,25 persen untuk transaksi jual saham (sudah termasuk pajak).
Mandiri Sekuritas, minimal setoran awal 10.000.000 untuk umum, dan 5.000.000 untuk mahasiswa. BCA Sekuritas, hanya 3.000.000. BNI sekuritas, hanya 1.000.000. Setelah itu, sobat bisa langsung membeli saham. Jadi, sobat bisa memilih sesuai dengan keuanganmu.
Dengan memiliki pengetahuan investasi dan mulai memberanikan membiasakan diri praktek berinvestasi, niscaya mental sobat akan terlatih dan terbentuk untuk menahan kesenangan sesaat, tidak langsung meludeskan uang gajian atau pendapatan dengan foya-foya, sering nongkrong makan ngopi di tempat mahal nan kekinian, traveling jauh-jauh yang tak murah, membelikan pakaian branded, tidak buru-buru upgrade gadget ke iPhone paling terbaru, atau Macbook versi teranyar, membeli/cicil mobil baru, tinggal di apartemen mewah, yang mayoritas adalah untuk memenuhi kebutuhan gengsi, bukan investasi.
Dijamin ketika sobat ingin membelanjakan uangnya ke hal yang konsumtif atau tidak produktif, otak sobat akan berpikir ulang, lebih baik saya investasikan dulu uangnya.
Tidak mengapa “terlihat” tidak punya, tidak peduli terlihat begitu-begitu saja diawal, karena sesungguhnya uangmu sedang bekerja untuk sobat semua.
“The stock market is a device for transferring money from the impatient to the patient.” Warren Buffett
Demikian jenis investasi yang dapat aku bagikan. Sobat muda bisa memulai untuk berinvestasi dengan berbagai tujuan keperluan dana di masa mendatang atau dana cadangan saat tua.
Mudah-mudahan mimpi sobat dapat terealisasikan untuk mencapai tujuan keuangan dari investasi yang sobat lakukan, tentu saja harus selalu diiringi dengan niat dan tekad yang kuat serta disiplin tapi tetap santai, tenang, muda, tidak cemas, dan selalu feel good. 🙂
Demikian tulisanku kali ini, semoga dapat bermanfaat!
Txk iformnya!!!
Pnting jg invest itu ternyata.
Ku jd tau bhayanya inflansi, sederhna pnjlasannya.
bagaimana dengan investasi yang tanpa modal ya? selama ini banyak sebenarnya bisnis yang beredar secara online yang tidak harus melakukan dengan modal yang besar melainkan gratis.
terima kasih sudah berbagi
Pilihan investasi pada perusahaan teknologi cukup dimaklumi karena Niki sangat hafal pada sektor tersebut. Sementara pilihan reksadana jatuh pada index fund yang relatif stabil dan tidak perlu banyak menyita waktu untuk dikelola.
Investasi untuk usaha apa ini ?
Siap… budayakan ber-investasi sejak dini ya… salam kenal btw